RESUME
JURNAL
ANALISIS
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN KEMEJA POLOSHIRT MENGGUNAKAN METODE
ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DI PT BINA BUSANA INTERNUSA
Khoirun Nissa, M. Tirtana Siregar
1Politeknik APP Jakarta, Kementerian
Perindustrian
Setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan
manufaktur mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin memperoleh laba atau
keuntungan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah karena hal itu
dipengaruhi oleh beberapa faktor dan perusahaan harus mampu untuk menangani
faktor-faktor tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu mengenai
masalah kelancaran produksi cara dalam penghematan biaya produksi adalah dengan
melakukan perencanaan bahan baku yang baik. Perencanaan tidak selamanya berjalan
dengan lancar, hal ini menyebabkan jalannya proses produksi terganggu dan
perusahaan tidak dapat memproduksi tepat waktu. Sedangkan jika perusahaan
melakukan pemenuhan bahan baku yang berlebihan akan menyebabkan biaya inventory
yang berlebihan.
Penelitian pada PT. Bina Busana Internusa berfokus pada pakaian
kemeja poloshirt dengan merk Arnold Palmer yaitu dengan bahan baku kain yang
memiliki masalah dalam hal pemesanan (order),
karena pembelian bahan baku belum menggunakan metode pengendalian persediaan
dan tidak adanya kebijakan mengenai pengadaan jumlah persediaan tambahan untuk
dijadikan persediaan pengaman (Safety
Stock), serta belum terencananya jadwal untuk pemesanan ulang bahan baku (Reorder Point)., maka terjadi Pemesanan
yang jumlahnya kadang tidak sesuai dengan jumlah pemakain bahan baku produk
yang akan di produksi.
Metode yang
digunakan penulis adalah sebagai berikut.
Berdasarkan sifatnya, penelitian dilakukan dengan penelitian
deskriptif survey dengan analisa
kuantitatif yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang keadaan secara objektif yang digunakan untuk memecahkan serta menjawab permasalahan yang telah dihadapi.
kuantitatif yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang keadaan secara objektif yang digunakan untuk memecahkan serta menjawab permasalahan yang telah dihadapi.
Pengolahan
data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut.
1.
Teknik Dokumentasi, mencari
data mengenai hal-hal yang berada didalam catatan, buku, notulen, surat, arsip
dan sejarah perusahaan. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengetahui data
mengenai keadaan umum yang berhubungan dengan persediaan dan pengendalian bahan
baku dengan menggunakan metode EOQ pada PT. Bina Busana Internusa, diantaranya
data pembelian dan penggunaan bahan baku yang terhitung sejak Januari 2016 hingga
Desember 2016. Selain data yang dibutuhkan dari PT. Bina Busana Internusa
jugadibutuhkannya studi pustaka tentang materi penelitian ini dari berbagai
sumber.
2.
Wawancara, kegiatan ini
berupa proses tanya jawab kepada kepala bagian gudang, kepala bagian produksi
dan karyawan-karyawan pada PT Bina Busana Internusa.
Setelah dilakukan hasil
penyeleksian dan perhitungan data, didapatkan hasil sebagai berikut.
Pengunaan bahan baku kain kemeja poloshirtmemperoleh bahan baku
dari berbagai supplier. Bahan baku yang tersedia di gudang sebagian besar
digunakan untuk proses produksi dan sebagian disimpan untuk cadangan produksi
berikutnya maupun sebagai cadangan apabila sewaktu-waktu kesulitan mendapatkan
bahan baku di pasar. Data tentang pengunaan bahan baku di PT Bina Busana
Internusa adalah sebanyak 31.516 kg untuk periode Januari sampai dengan
Desember 2016.
Untuk menentukan jumlah pembelian bahan baku kain dengan 2 kali
pemesanan dalam satu bulan maka dalam satu tahun melakukan pemesanan 24 kali
pemesanan pada perusahaan Bina Busana Internusa dapat di hitung dengan cara
membagi total kebutuhan bahan baku dengan frekuensi pemesanan dalam satu tahun.
Didapatkan hasil sebesar 1.313,167 kg.
Jadi
rata-rata jumlah pembelian bahan baku setiap pemesanan adalah 1.313,167 kg
Biaya pemesanan di PT Bina Busana Internusa terdiri dari:
Biaya pemesanan di PT Bina Busana Internusa terdiri dari:
1) Biaya
telepon, sebesar Rp 300.000,-
2) Biaya
administrasi, sebesar Rp 120.000,-
3)
Biayapengangkutan, sebesar Rp 1.200.000,-
untuk menghitung besarnya biaya pemesanan sekali pesan maka dapat
dihitung dengan rumus :
=
= Rp. 67.500
Jadi, Biaya pemesanan dalam 1 kali pesan pada PT Bina Busana Internusa sebesar Rp. 67.500
Biaya–biaya
penyimpanan yang dikeluarkan karena perusahaan melakukan penyimpanan dan
pengadaan persediaan bahan baku. Biaya-biaya penyimpanan di PT Bina Busana
Internusa terdiri dari :
1) Biaya
Listrik, sebesar Rp. 3.772.289
2) Biaya
Sewa 90 M, sebesar Rp. 16.740.000
3) Biaya
Tenaga Kerja, sebesar Rp. 19.200.000
Untuk
menghitung biaya penyimpanan per unit dapat dihitung dengan rumus :
=
= Rp 1.260/Kg
Total Biaya persediaan bahan baku kain pada PT Bina Busana Internusa dihitung: 1) Total kebutuhan bahan baku (D) 31.516 kg, 2) Pembelian rata-rata bahan baku (Q) 1.313 Kg, 3) Biaya pesan sekali pesan (S) Rp. 67.500, 4) Biaya penyimpanan per unit (H) Rp.1.260
Total
biaya persediaan bahan baku kain yang ditanggung oleh PT Bina Busana Internusa
sebesar Rp. 2.447.395
Dengan
pemakaian asumsi bahwa PT Bina Busana Internusa menerapkan persediaan yang
memenuhi permintaan 95% dan persediaan cadangan 5%, sehingga dapat diperoleh Z
dengan table normal sebesar 1,65 deviasi standar diatas dari rata-rata.
Safety
Stock = SD x Z
=
454,49 X 1,65
=
749,91 Kg
Persediaan
pengaman yang harus ada pada tahun 2016 adalah sebesar 749,91 Kg.
Sebelum
menghitung besarnya ROP (Re Order Point),
perlu dicari tingkat penggunaan bahan baku perhari.Untuk menentukan tingkat
penggunaan bahan baku perhari dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
U
U
= 109,43 Kg
Maka titik pemesanan kembali adalah :
ROP = U x L + SS
= 109,43 x 2 + 749,91
= 969 Kg
Pada tahun 2016 perusahaan harus melakukan pemesanan kembali pada saat persediaan bahan baku sebesar 969 Kg.
Selanjutnya, penulis menguraikan langkah –
langkah dalam pengolahan data, berdasarkan data yang diperoleh dari PT. Bina
Busana Internusa. perhitungan Economic
Order Quantity (EOQ) yang berguna
untuk menentukan banyaknya frekuensi pemesanan, jumlah pemesanan, total biaya persediaan bahan baku, penentuan
persediaan pengaman (safety stock)
dan penentuan pemesanan kembali (reorder
point). Berikut langkah -langkah pengolahan data:
Metode EOQ
Perhitungan dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ)
a.
Pembelian bahan baku yang ekonomis dengan
berdasarkan pada:
1.
Biaya penyimpanan bahan baku per unit (H) Rp
1.260
2.
Total kebutuhan bahan baku (D) 31.516 kg
3.
Biaya pesan sekali pesan (S) Rp 67.500
Maka besarnya pembelian bahan baku yang ekonomis dapat diperhitungkan
dengan metode EOQ
sebagai berikut :
EOQ
EOQ
EOQ = 1.837 Kg
Jadi jumlah pembelian bahan yang telah dihitung dengan menggunakan metode EOQ sebesar 1.837 Kg.
b.
Frekuensi Pemesanan Bahan baku
Frekuensi pemesanan menurut Metode Economic Order Quantity (EOQ) dapat
dihitung dengan cara sebagai berikut:
I
I
I= 17,156 kali (Dibulatkan = 17
kali)
Pemesanan dalam 1 tahun melakukan 17 kali
pemesanan dengan perhitungan metode EOQ, maka pembelian akan terjadi jika
adanya permintaan dari konsumen. Jadi frekuensi pemesanan bahan baku dengan
perhitungan metode EOQ dilakukan 17 kali pemesanan pertahun.
c.
Total Biaya Persediaan Bahan Baku
Untuk menghitung total biaya persediaan bahan
baku, telah diketahui sebagai berikut:
1. Total kebutuhan bahan baku (D) 31.516 kg
2. Biaya pesan 1 kali pesan (S) Rp 67.500
3. Biaya penyimpanan per unit (H) Rp 1.260
4. Pembelian bahan baku yang ekonomis (EOQ) 1.837 kg
Perhitungan total biaya persediaan (ITC) adalah sebagai berikut.
TIC
= Rp. 1.158.046 + Rp. 1.157.310
= Rp. 2.315.356
Jadi, total biaya persediaan bahan baku yang telah dihitung dengan menggunakan metode EOQ sebesar Rp. 2.315.356.
= Rp. 1.158.046 + Rp. 1.157.310
= Rp. 2.315.356
Jadi, total biaya persediaan bahan baku yang telah dihitung dengan menggunakan metode EOQ sebesar Rp. 2.315.356.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar